Fhoto: Pemerintah Desa lukun Ajak Warga Jaga Damai di Tengah Polemik Koperasi. (rls)
MERANTI - Suasana Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, kabupaten Kepulauan Meranti akhir-akhir ini menjadi perhatian setelah mencuat penolakan masyarakat terhadap rencana kerja sama antara Koperasi Jasa Rimba Mutiara dan pihak ketiga. Di tengah meningkatnya dinamika tersebut, Pemerintah Desa Lukun mengambil langkah cepat dengan mengimbau seluruh warganya untuk menjaga kedamaian dan tidak terprovokasi.

Penolakan yang berkembang luas di tengah masyarakat dinilai sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan desa dan pengelolaan sumber daya lokal. Pemerintah Desa mengakui bahwa aspirasi warga merupakan bagian penting dalam proses pembangunan. Namun demikian, mereka menekankan bahwa segala perbedaan pandangan sebaiknya disampaikan melalui cara-cara damai dan musyawarah.

“Kita semua ingin yang terbaik untuk Desa Lukun. Namun mari kita tempuh jalan yang bijak. Jangan sampai emosi sesaat membuat kita kehilangan arah dan merugikan diri sendiri,” ujar salah satu perangkat desa.

Pemerintah Desa juga mengingatkan bahwa tindakan anarkis seperti, pembakaran, perusakan fasilitas umum bukanlah solusi. Justru hal tersebut akan memperkeruh situasi dan dapat menimbulkan konflik horizontal.

Sebagai upaya meredam ketegangan, pihak desa terus mendorong terciptanya komunikasi terbuka antara warga, pengurus koperasi, serta pihak ketiga yang berkepentingan. Mediasi dan dialog dinilai sebagai jalan terbaik agar keputusan yang diambil benar-benar mencerminkan kehendak bersama.

“Desa ini milik kita semua. Kedamaian adalah pondasi utama untuk membangun masa depan yang lebih baik,” tambahnya.

Seruan damai ini pun disambut positif oleh sejumlah tokoh masyarakat dan generasi muda Desa Lukun yang berharap agar polemik ini menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas dan kemandirian desa.

Laporan: Rinaldi Meranti.