Fhoto: Diduga BBM Subsidi Bio Solar Diselewengkan, Para Pelansir Seperti Kebal Hukum dan Terkesan di Biarkan. (Red)
DURI - BBM bersubsidi jenis bio solar yang sampai saat masih menimbulkan polemik, yang mana industri-industri atau perusahaan dibawah naungan PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang beroperasi di sumur minyak Duri diduga kuat masih mengkonsumsi BBM bersubsidi.

Hilir mudik kendaraan yang beroperasi di PT. PHR terutama di wilayah Duri, dengan jenis kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar, tentunya menjadi peluang besar bagi oknum mafia dan para penimbun solar sudah tentu memberikan pundi-pundi rupiah yang menggiurkan.


Maraknya pelansir-pelansir musiman yang bermunculan dengan membeli BBM jenis solar atau bio solar di SPBU-SPBU, khususnya di wilayah Mandau, Bathin Solapan dan Kecamatan Pinggir dengan harga yang diduga sudah ada kongkalikong. Kemudian ditimbun pada beberapa titik gudang.


Diduga hasil pembelian BBM subsidi dari SPBU-SPBU, yang kemudian dijual kepada pihak perusahaan yang bergerak di wilayah Operasional PT. PHR. Dugaan mark up harga atau penjualan BBM subsidi dengan harga Industri sudah bukan menjadi rahasia umum lagi.

Fhoto: Diduga BBM Subsidi Bio Solar Diselewengkan, Para Pelansir Seperti Kebal Hukum dan Terkesan di Biarkan. (Red)
Antrian pelansir-pelansiran musiman yang membeli BBM subsidi jenis bio solar, membuat masyarakat menjadi geram sehingga menimbulkan kemacetan-kemacetan. 


Yang mana, puluhan kendaraan jenis isuzu panther, mitsubitshi kuda, colt diesel, L300 yang mana tanki bahan bakarnya telah disulap terus mengantri dan silih berganti keluar masuk SPBU untuk dapat melansir BBM jenis bio solar. Pembelian BBM jenis bio solar yang berulang kali, diduga sudah mendapat 'Restu' dari pihak-pihak yang berkepentingan, dan dapat memberi keuntungan pribadi.


Salah satunya di SPBU di Kecamatan Mandau, Bengkalis, Riau, Rabu (19/11/2026) terlihat mengalami kemacetan. Akibat antrian yang panjang dan mengganggu pengguna jalan lainnya mengakibatkan keresahan dan komentar negatif dari masyarakat.


"Heran saya melihat antrian di SPBU sudirman ini. Kalau sudah solar datang, jalanan pasti terganggu kemacetan pun tak terelakkan. Yang herannya pada BBM solar saja, pertalite dan yang lainnya gak pulak macet," ujar Afrizal warga Mandau yang kesal dengan kemacetan kendaraan pelansir BBM subsidi jenis solar.

Fhoto: Diduga BBM Subsidi Bio Solar Diselewengkan, Para Pelansir Seperti Kebal Hukum dan Terkesan di Biarkan. (Red)
Tak lama kemudian, aparat kepolisian melalui Unit Sat Lantas Polres Bengkalis langsung turun ke titik kemacetan untuk mengurai kemacetan serta memantau pembelian BBM jenis bio solar.


Dugaan penyelewengan BBM subsidi jenis bio solar diwilayah Duri, tentunya tak luput dari pengawasan pihak Aparat Penegak Hukum (APH) terutama Polda Riau dan Polres Bengkalis.


BBM subisidi yang diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu dan disubsidi silang oleh Pemerintah, malah dinikmati oleh perusahaan Migas, mafia, pelansir dengan cara membuat barcode yang tidak sesuai, serta pembelian yang berulang kali pada titik SPBU terdekat.** (rls)