![]() |
Fhoto: Kabel Listrik PLN di Titi Akar Ditabrak Tongkang PT SRL 300 KK, Di Dusun Hutan Samak Gelap Gulita. (Red) |
Kejadian itu berawal dari kapal tougboad yang menunda kapal ponton yang bisanya digunakan untuk muatan kayu milik perusahaan, saat melintasi sungai titi akar, kabel listrik PLN bagian tengah sungai melentur.
"Ya, hancurnya tower listrik PLN di Desa Titi takar ke Dusun Hutan Samak terjadi sejak Senin (21/7/2025) lalu, membuat masyarakat kesulitan menggunakan listrik. Bahkan pada malam hari, kampung kami menjadi gelap gulita," ujar Lili (45) salah seorang warga Dusun Hutan Samak Desa Titi Akar. Minggu (27/7/2025).
Ia menyebutkan, kabel listrik yang membentang di sungai titi akar yang tersangkut kapal ponton membuat tiang tower yang dilanggar ponton milik PT SRL miring, sehingga warga dusun hutan samak merasa resah. Karena dusun gelap gulita. Sementara listrik ini sangat bermanfaat bagi warga dusun Hutan Samak.
Ia menyebutkan, pihak Desa dan masyarakat berserta Babinsa Desa Titi Akar sudah turun ke lapangan. Mereka meminta ke pihak perusahaan mengambil tindakan cepat.
"Kami sangat membutuhkan listrik tersebut dan selama ini warga kami tidak pernah mengganggu perusahaan. Jadi kami meminta kepada pihak perusahaan agar bisa bertanggung jawab dan secepatnya meminta pihak PLN untuk memperbaiki listrik tersebut," jelasnya.
Lili sudah menyampaikan persoalan ini kepada pihak PLN. Karena dampaknya warga Dusun Hutan Samak degan matinya lampu di seluruh dusun Hutan Samak segala aktivitas masyarakat jadi terganggu. Anak sekolah pun tidak bisa belajar dimalam hari. Masyarakat merasa takut ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi.
"Karena pada malam hari gelap gulita bisa saja terjadi macam-macam hal yang tidak diinginkan. Seperti takut terjadinya kemalingan, pemerkosaan dan banyak lagi hal-hak yang tidak kita inginkan," jelas Lili.
Tidak hanya itu, kata Lili segala aktivitas ibu-ibu terganggu khususnya masak, mencuci dan terutama air sangat dibutuhkan. Masyarakat Dusun Hutan Samak meminta kepada pihak PT SRL memberi solusi jangka pendek sebelum aliran listrik aktif kembali.
"Kita mendapatkan kabar dari pihak PLN, katanya ada genset darurat mau dipasang di Dusun Hutan Samak untuk sementara perbaiki tower tersebut. Tapi dari taggal 22 Juli 2025 gensetnya sampai sekarang belum juga sampai di dusun hutan samak. Ya sampai kapan dusun kami harus gelap?," tanya Lili.
Pj Kades Titi Akar, Adi Putra yang dikonfirmasi menyebutkan, saat ini masyarakat menunggu mesin genset dari perusahaan, yang rencananya hari ini di pasang.
"Ya, sudah satu minggu ini gelap gulita dan pengiriman masin dari perusahaan memang butuh proses. Makanya kami mengharapkan listrik cepat menyala," harapnya.
Sedangkan Team Leader Pengendalian Unit Tersebar Pulau Rupat PLN Wilayah Dumai, Recky Maimito Marbun yang dikonfirmasi juga membenarkan kondisi itu. Bahkan dirinya saat ini berada di Hutan Samak menunggu mesin genset yang dijanjikan perusahan untuk dipasang sementara.
"Ya, kami masih menunggu mesin genset yang akan dipasang hari ini. Terhadap persoalan ini perusahaan mau bertanggung jawab dan memperbaiki kabel yang putus serta tiang tower yang patah," jelasnya.
Sementara itu, Humas PT SRL Yuri Prayoga yang dikonfirmasi menyebutkan, persoalan ini sudah ditangani oleh mitra perusahaan. Karena kejadian ini berawal dari alat mitra PT SRL. Yang mengenai kabel listrik PLN di Desa Titi Akar.
"Jadi mereka bertanggung jawab dan kooperatif. Bahkan terakhir tanggal 23 Juli, saya mendampingi mitra kita ke lokasi untuk survey peletakan mesin genset untuk menanggulangi padam listrik di Dusun Hutan Samak tersebut," ujarnya.
Ia menyebutkan, sekarang genset dari mitra perusahaan sudah ready digunakan dan sedang dalam perjalanan dikirimkan ke lokasi Dusun Hutan Samak. Saat ini pihaknya menunggu PLN untuk mendampingi tim dilapangan.
"Karena yang namanya perusahaan listrik negara ini, repot urusannya kalo kami bergerak sendiri. Jadi kami juga sbelumnya sudah bertemu kepala PLN Dumai untuk membicarakan hal ini. Pihak PLN juga menyetujui untuk instalasi dan pemasangan genset untuk sementara ini dibantu oleh pihak PLN," jelasnya.
Menurutnya, terakhir informasi dari mitra PT STL sudah siap dan tinggal menunggu pihak PLN untuk mendampingi dan ikut mengaplikasikan genset tersebut dilapangan.
"Jadi solusi yang didapat dari pertemuan kami di PLN Dumai sebelumnya pada tanggal 22 Juli itu menggunakan genset, sambil menunggu perbaikan gardu dari pihak PLN, intinya dari semenjak kejadian itu pihak dari mitra kami cepat tanggap terkait hal ini," jelasnya.** (rls)
0Komentar